Mengapa Dewatering itu sangat diperlukan? Berikut Metodenya

Dewatering dapat mengacu pada pengeringan air bawah tanah, yang membantu mengeringkan tanah agar lebih cocok untuk konstruksi atau mengeringkan kolam retensi dan badan air lainnya. Air dapat merusak peralatan konstruksi atau memperlambat operasi. Tanah kering mengurangi risiko sedimen terbawa air dan membantu menstabilkan lanskap. Kehadiran air juga dapat menghambat tugas-tugas tertentu di lokasi, seperti menuangkan beton.

Adanya air di lokasi kerja juga dapat menimbulkan kondisi kerja yang tidak aman. Air tanah tidak hanya menimbulkan bahaya tergelincir bagi pekerja, namun genangan air juga merupakan tempat berkembang biaknya nyamuk dan hama lainnya. Tangki dewatering membantu menghilangkan permasalahan ini, menjaga kesehatan pekerja Anda, mengikuti peraturan lingkungan hidup dan menjaga proyek Anda tetap pada jalurnya.

Mengapa dewatering itu perlu ?

  • Menjaga agar dasar galian tetap kering untuk mencapainya biasanya air tanah diturunkan elevasinya sesuai kebutuhan galian
  • Mencegah Erosi Buluh, Pada galian tanah pasir tentu rembesan air ke dalam galian memungkinkan tergerusnya aliran air terutama pasir halus
  • Mencegah resiko Sand Boil pada saat pelaksanaan galian, maka elevasi air di dalam dan di luar galian akan semakin tinggi
  • Mencegah kegagalan Upheave bila tekanan air di bawah lapisan tanah lebih besar dari pada berat lapisan tanah tersebut maka lapisan tanah tersebut dapat ter-angkat atau mengalami Failure
  • Mencegah Gaya Uplift terhadap bangunan sebelum mencapat bobot tertentu. Pada bangunan yang memiliki basement, saat bobot bangunan lebih kecil dari pada bobot tekanan air dewatering tetap perlu di jalankan agar bangunan tidak ter-angkat hinggi bobot mati bangunan tersebut melebihi gaya Uplift dari pada air
  • Mencegah rembesan pada saat pembangunan
  • Memperbaiki Kestabilan tanah
  • Mencegah pengembangan tanah

Apa metode dewatering yang paling umum?

Secara umum, ada empat prosedur berbeda yang digunakan untuk dewatering konstruksi. Setiap metode digunakan untuk aplikasi tertentu, jadi memilih teknik yang tepat untuk pekerjaan itu sangatlah penting.

Pompa bah: Pemompaan bah dianggap sebagai metode dewatering yang paling sederhana dan umum. Anda membiarkan air tanah mengalir ke area penggalian, lalu dikumpulkan dalam wadah untuk dipompa keluar. Pemompaan bah paling baik diterapkan pada penggalian dangkal yang mengandung banyak kerikil atau pasir.
 
Titik sumur: Metode titik sumur mencakup menghubungkan serangkaian sumur melalui pipa riser, yang kemudian dihubungkan ke pipa header dan pompa vakum. Cairan tersebut kemudian disedot ke luar lokasi dan diolah untuk menghilangkan kontaminan. Karena sistem dewatering ini menggunakan pengisapan, sistem ini paling cocok untuk kedalaman hingga 20 kaki.

Titik sumur dalam: Prosedur ini menggunakan lubang bor yang dipasangkan dengan pompa submersible, sehingga menurunkan permukaan air tanah di bawah penggalian. Sumur-sumur kecil dibor di sekeliling penggalian, tempat cairan mengalir secara alami karena gravitasi. Hal ini menurunkan muka air tanah dan mengalirkan air tanah dari area penggalian.
 
Sumur eduktor: Praktik ini mirip dengan metode titik sumur, hanya saja metode ini menggunakan air bertekanan tinggi dan bukan ruang hampa. Metode ini dapat digunakan pada kedalaman hingga 150 kaki dan ideal untuk material seperti tanah liat dengan permeabilitas rendah.